Rabu, 14 Desember 2011

REKONDISI LAMPU HEMAT ENERGI


Barang-barang bekas yang tidak dipakai umunya langsung dibuang, padahal barang bekas tersebut masih bisa direkondisi alias direpair. Salah satu barang tersebut adalah lampu hemat energi, namun belum banyak orang yang tahu dan mampu memenfaatkan lampu hemet energi yang sudah tidak bias menyala lagi. Sebenarnya apasih lampu hemat energi itu?
Lampu Hemat Energi alias Compact Flourescent Lamp(CFL) atau sering disebut lampu jari memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu jenis bohlam. Lampu jenis ini mampu menghemat konsumsi daya 80% daripada lampu konfesional yang lain. Walaupun lebih hemat energi lampu ini mempunyai kelemahan dalam segi harga yang lebih mahal, sebagai contoh lampu jenis bohlam 10 Watt hanya Rp.1.500-3.000,- sedangkan harga lampu hemat energi paling murah(merek abal-abal) Rp.5.000,-
Cara kerja lampu hemat energi yaitu arus listrik AC dari PLN kemudian di ubah menjadi arus dc oleh dioda bridge selanjutnya difilter oleh kondensator elektrolit. Tegangan tersebut kemudian diolah secara elektronik oleh rang kaian converter DC to AC kemudian arus AC tersebut akan menyulut tabung Flourescent. Untuk lebih jelasnya bias kita lihat pada gambar berikut ini :








Gbr. Skema dasar Lampu Hemat Energi
Bagian pokok lampu hemat energi :
1. Bagian Konektor atau fitting : Berfungsi sebagai penghubung lampu dengan jaringan AC listrik PLN. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat seperti gambar berikut ini :














2. Bagian Elaktronik atau Ballast elektronik : Rangkaian elektronika yang meruipakan system switching.















3.Bagian filamen atau tabung lampu : Merupakan tabung flourescen yang akan berpendar saat filament didalamnya dialiri arus listrik. 

















Cara rekondisi lampu hemat energi :
Pertama-tama kita siapkan alat berupa solder,atraktor,tenol,multi tester,obeng kecil. Setelah alat-alat lengkap maka kita mulai membuka tutup dari rangkaian lampu dengan cara mencongkel dengan obeng kecil. Setelah tutup tersebut terbuka maka kita dapat melihat rangkaian elektronika/ballast elektronik.Kemudian pisahkan rangkaian tersebut dengan lampu tabung tersebut dengan cara melepas 4 kawat sambungan pada rangkaian. Untuk mengetes filament tersebut kita gunakan multi tester pada posisi 10X. Apabila jarum bergerak saat pengukuran masing-masing filament maka dapat kita simpulkan bahwa lampu tabung masih layak digunakan. Karena lampu tabung masih baik maka kemungkinan besar kerusakan terjadi pada rangkaian ballast elektronik. Apabila filament lampu tabung yang putus maka kemungkinan rangkaian ballast elektronik masih baik. Kerusakan pada lampu biasanya ada 2 kemungkinan yaitu Rangkaian ballat rusak atau lampu tabung yang putus, maka dapat kita akali dengan cara kanibal. Cara kanibal dapat kita gunakan apabila kita mempunyai 2 lampu yang rusak dan kerusakannya berbeda cotohnya kita mempunyai sebuah lampu yang rusak ballast elektronik dan lampu yang lain rusak pada lampu tabungnya. Kita dapat memanfaatkan ballast elektronik yang masih bagus dan kita pasang pada tabung lampu yang masih bagus.

Pada komponen ballast elektronik yang sering rusak adalah transistor. Karena hampir semua jenis ballast elektronika yang ada hamper sama, maka bisa kita gunakan system kanibal pada ballast elektronik yang lain. Dengan system kanibal kita dapat menghemat biaya. Biasanya transistor yang digunakan yaitu seri 13001 untuk daya <8 watt, seri 13002 untuk daya 8 watt sampai 18 watt, seri 13003 untuk daya diatas 18 watt. 


Tanda kerusakan tabung lampu :
1. Pada salah satu atau kedua ujung filament berwarna hitam,hal ini dikarenakan panas yang berlebih pada filament yang diakibatkan tegangan lebih ataupun usia pakai. Untuk lebih baiknya kita gunakan multitester untuk mengecek filament. 
2. Tabung lampu retak,kemungkinan dikarenakan jatuh ,terbentur,atau karena panas yang berlebih pada tabung lampu.

Tanda kerusakan pada ballast elektronik : 
1. Sekring putus, biasanya putus dapat kita tes menggunakan multi tester pada skala 1X, apabila jarum bergerak maka sekring baik. 
2. Dioda short, hal ini jarang terjadi untuk mengetesnya kita menggunakan multi tester pada posisi 10X, apabila jarum tidak bergerak maka dioda putus. Bila pengetesan posisi dioda dibolak-balik dan jarum bergerak maka dioda short. 
3. capasitor, kerusakan pada umumnya capasitor terlihat menggembung. Cara pengetesan menggunakan multi tester posisi 10X apabila jarum bergerak kemudian kembali ke-posisi nol berarti capasitor baik. Apabila jarum bergerak dan tidak kembali maka capasitor korslet.
4. Resitor, kerusakan biasanya ditandai dengan terlihat terbakarnya resistor. Cara pengetesan dengan multi tester, bila jarum bergerak menunjukkan nilai yang sama dengan nilai resistor maka resistor baik,apabila jarum tidak bergerak maka resistor putus.
5. transistor, biasanya transistor pecah, untuk mengetesnya menggunakan multi tester posisi 10X. Transistor baik jika jarum bergerak apabila basis pada kabel merah dan colektor atau emitor pada kabel hitam dan jarum tidak bergerak pada saat dites menggunakan multi tester antara colektor dan emitor.


Contoh gambar rangkaian lampu hemat energi :


















Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca…….

1 komentar:

  1. jadi arus yg keluar AC lg yaa?? kalonya di jadikan adaptor 12 volt gmana yaa??

    BalasHapus

tolong komentar yang bermanfaat dan membangun...trimz