Sabtu, 26 November 2011

PENGAMAN SEPEDA MOTOR

Perkembangan teknologi elektronika yang seiring dengan kemajuan zaman menuntut peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan perangkat teknologi tersebut. Untuk itu, kita perlu mempelajari dan memahami dengan baik teknologi tersebut agar dapat memberikan pengetahuan yang lebih banyak dan informasi yang mutakhir. Dalam menghadapi perkembangan teknologi elektronika kita dituntut untuk belajar sejak dini agar kita dapat berperan secara optimal.

Teknologi elektronika tidak hanya berkembang dibidang elektro saja namun sudah merambah pada bidang yang lainnya, seperti halnya bidang otomotif teknologi elektronika sudah banyak mewarnai perkembangan bidang otomotif itu sendiri.
Capasitive Discharge Ignition (CDI) adalah salah satu teknologi elektronika yang sudah dan banyak digunakan dibidang otomotif bahkan dengan teknologi ini menghasikan kemampuan tenaga mesin dari hasil pembakaran bahan bakar didalam ruang bakar tidak hanya ketepatan saat pembakarannya dalam berbagai variabel putran mesin namun sisa pembakaran yang ditinggalkan juga bisa mengurangi kadar polusi udara.
Saat ini bidang otomotif berlomba-lomba dalam mengeluarkan produk terbarunya dengan system EFI (electronic Fuel Injection) yang bekerjanya sangat dipengaruhi teknologi elektronika yaitu ECU (Elektronic Control Unit) perangkat elektronika inilah yang mengontrol sistem bahan bakar, sistem udara masuk, dan system pengapian.
Tentunya ini mengharuskan kta instruktur otomotif khusunya perlu mempelajari dan memahami dengan baik teknologi tersebut agar dapat memdapatkan pengetahuan yang lebih banyak menghadapi perkembangan teknologi agar kita dapat berperan secara optimal.
masalhnya
Masih banyak dari kita jika berbicara elektronika yang tebayang hal yang ruwet, rumit, sulit dan masih banyak lagi kata yang intinya ketidaksukaan mempelajarinya. Sesunggunya kalau mau belajar tentunya tidaklah sesulit yang kita banyangkan, dari mempelajari dasar-dasar elektronika bisa diadopsi dengan merangkai komponen-komponen dasar elektronika menjadi suatu rangkaian yang unik bila digabung dengan sistem pengapian bidang otomotif dalam hai ini karena masih banyak tindak kejahatan dan pencurian sepeda motor. Sehingga diperlukan cara bagaimana mengamankan sepeda motor kita.
ini adalah alternatip pengaman sepeda motor dengan pemanfaatan semaksimal mungkin komponen-komponen elektronika dasar apabila digabung dengan sistem pengapian sepeda motor maka sepeda motor tetap bisa beroperasi secara normal, tetapi jika komponen elektronika dioperasikan 30 (tiga puluh) detik berikutnya mesin akan mati dengan sendirinya.
cekibrot gan:::
1. Tahanan (Resistor)
Tahanan listrik adalah suatu perlawanan yang menghambat atau menahan arus listrik yang mengalir. Adapun besarnya tahanan listrik diukur dengan satuan Ohm (), sesuai dengan nama orang yang pertama kali menemukan tahanan listrik yaitu George Simon Ohm.
Berdasarkan kegunaan dan pemakaiannya, dibedakan menjadi :
a. Tahanan Linier, yang terdiri dari:
* Tahanan tetap
Yaitu tahanan yang nilainya sudah tetap (tidak berubah) dan nilai tahanannya ditunjukkan dengan kode warna yang melingkar pada badan tahanan.
Tahanan tetap banyak digunakan di rangkaian elektronika sebagai pembagi tegangan atau pengatur arus yang sifatnya tetap.
1
Gambar Kunstruksi Resistor
* Tahanan variabel/Potensiometer
Yaitu tahanan yang nilainya bisa diatur sesuai dengan yang dibutuhkan, contoh penggunaannya adalah sebagai pengatur volume suara, bass atau treble.
2Gambar Konstruksi Potensiometer
b. Tahanan Tak Linier
Yaitu tahanan yang nilai hambatannya berubah tak linier. Perubahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor yang dimaksud adalah suhu dan cahaya, yang terdiri dari:
* Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh cahaya
Salah satu contoh tahanan yang tergantung pada intensitas cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor) atau biasa disebut photo resistor. LDR terbuat dari bahan campuran cadmium selenida, Calmium sulfida, Indium Autimonide dan Lead Sulfida.
3Gambar Konstruksi LDR
* Tahanan berubah-ubah akibat pengaruh suhu
Tahanan yang nilai resistansinya tergantung pada suhu disebut Thermistor atau kepanjangan dari thermal resistor. Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang akan memiliki nilai resistansi tinggi seiring dengan kenaikan suhu komponen ini disebut PTC (positif temperatur coefesien dan sebaliknya nilai resistansinya turun akibat kenaikan suhu disebut NTC (negatif temperatur coefisien).
4Gambar Konstruksi NTC
2. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen yang mempunyai dua plat konduktor yang dipisahkan oleh sebuah isolator. Penggunaan kapasitor pada sistem kelistrikan mobil dengan tujuan yang berbeda :
► Untuk memperkecil loncatan bunga api pada kontak point dengan jalan menyerap gaya gerak listrik (GGL) induksi dari kumparan primer waktu kontak point terbuka
► Mencegah radio statis yang disebabkan oleh induksi dari voltage regulator, coil, motor dan lain-lain.
► Untuk mengatur waktu (timer) dalam sirkuit listrik dan lain sebagainya.
Kapasitansi dari kapasitor adalah seberapa besar kemampuan kapasitor untuk menyimpan muatan listrik. Semakin banyak muatan yang disimpan makin besar pula kapasitansinya dengan operasi tegangan yang sama.
Faktor yang mempengaruhi kapasitansi adalah:
* Luas permukaan plat,
* Jarak antara plat, dan
* Bahan plat.
5Gambar Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas
Dari faktor bahan, ternyata mempengaruhi tingkat kapasitansi, sehingga kapasitor dibagi beberapa jenis sesuai dengan bahan kapasitor, yakni:
a. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik berbentuk berupa lempengan tipis dan kecil. Biasanya dibuat dalam orde 1 pF sampai 0,047F dengan operasi tegangan sampai 50V. Gambar kapasitor keramik terlihat pada gambar
6Gambar Konstruksi Kapasitor Keramik
b Kapasitor tantalum
Kapasitor tantalum berbentuk sangat kecil, sangat cocok untuk penempatan pada papan PCB. Biasanya dibuat dalam orde 0,1F sampai 470F. Gambar kapasitor tantalum terlihat pada gambar
7
Gambar Konstruksi Kapasitor Tantalum
c. Kapasitor polyester
Kapasitor polyester sering disebut sebagai greencaps karena menggunakan lapisan plastik berwarna hijau. Biasanya dalam range 0,001F sampai 3,3F dan batas operasi tegangan mencapai 100V. Kontruksi fisik kapasitor polyester terlihat pada gambar
8Gambar Konstruksi Kapasitor Polyster
d. Kapasitor polystyrene
Kapasitor polystyrene berbentuk silinder dan nilainya tertulis pada fisiknya. Sering digunakan untuk operasi tegangan tinggi. Nilainya antara 33 pF sampai 1000 pF. Kontruksi fisik kapasitor polystyrene terlihat pada gambar
9Gambar Konstruksi Kapasitor Polystyrene
e. Kapasitor elektrolit
Kapasitor elektrolit mempunyai polaritas yang menandakan kita tidak boleh memasang terbalik. Range nilai mulai sekitar 0,1F keatas serta operasi tegangan yang tinggi. Kontruksi fisik dari kapasitor elektrolit dapat kita lihat pada gambar
Gambar Konstruksi Kapasitor Elektrolit
Catatan:
Tanda panah pada bodi kapasitor, menunjukkan bahwa kaki tersebut berpolaritas negatif dan harus dipasang pada posisi ground atau negatif suatu rangkaian, tergantung penggunaannya. Bila kita memasang terbalik, akan terjadi ledakan dan kapasitor akan pecah serta rusak.
f. Kapasitor variabel
Kapasitor variabel seperti terlihat pada gambar 19 biasanya terbuat bahan dielektriknya dari plastik, udara atau mika. Nilai kapasitansinya bisa diubah dengan mengubah luas permukaan plat secara bersama-sama. Nilai variasinya antara 1pF sampai 200pF. Kapasitor variabel biasanya digunakan untuk rangkaian tuning di radio.
11Gambar 15 Konstruksi fisik kapasitor variable
3. Transistor
Transistor mempunyai 3 buah terminal yaitu:
Emiter (E), Collector (C) dan Base (B). e’dopat 2 jenis transistor, yaitu Jenis PNP dan jenis NPN.
12Gambar Transistor
Prinsip kerja:
Transistor PNP.
Arus listrik yang besar akan mengalir dari emmiter ke Collector.Apabila ada arus kecil yang mengalir dari Emmiter ke Base.
13Gambar Transistor PNP
Transistor NPN.
Arus listrik yang besar akan mengalir dari collector ke Emmiter, apabila ada arus kecil yang mengalir dari Base ke Emmiter. Dalam hal, ini transistor mirip sebagai Amplifier, yang mengontrol jumlah arus dan Collector ke Emmiter oleh arus yang mengalir dan Base.
14Gambar Transistor NPN
Transistor juga mirip dengan fungsi sakelar. Transistor akan berada pada posisi ON, yaitu arus akan merigalir dari Collector ke Emmiter apabila arus kecil mengalirdari Base.
Sedangkan Transistor akan berada pada posisi OFF, apabila tidak ada arus yang mengalir dan Base.
15Gambar 4.21. Transistor dapat berfungsi sebagai saklar
4. Relay
Relay atau Kontaktor magnit hakekatnya adalah saklar untuk menggerakkan/mengubah kedudukan kontak-kontak penghubung/pemutus berdasarkan magnit dengan memanfaatkan aliran listrik dari sumber yang tersedia.
Kontaktor magnit dikenal dengan dua macam kontak (penghubung/ pemutus) yaitu :
1. Kontak NO (Normally Open), dalam keadaan tidak bekerja membuka, dan dalam keadaan bekerja menutup (menghubungkan dua titik terminal)
2. Kontak NC (Normally Cloose), berlawanan dengan NO yaitu dalam keadaan tidak bekerja menutup (menghubungkan dua titik terminal), dan dalam keadaan bekerja membuka.
Bekerjanya kontak NO dan atau NC dipengaruhi oleh kumparan elektromagnit (coil) yang menjadi penggeraknya, dimana kumparan elektromagnit ini ditentukan ketetapan tegangannya. Sebagai contoh ketetapan tegangan 12 Volt, ini berarti bahwa kontaktor magnit akan bekerja apabila ujung ujung kumparan elektromagnitnya dihubungkan ke sumber tegangan 12 Volt
1615. Soket
Soket sangat berguna bagi kita untuk keamanan komponen dan kemudahan pemasangan dua bagian yang dipasang lepas sambung. Soket yang digunakan adalah yang biasa dipakai pada salon mono.
Kapasitor Sebagai Pengatur Waktu
Kelima komponen yaitu tahanan (resistor), kapasitor, transistor, relay dan soket dirangakai menjadi satu seperti pada gambar dibawah.
17
18
Cara Kerja Rangkaian
Saat kunci kontak On arus mengalir : soket, resistor 15 KΩ, resistor 330 KΩ, kapasitor , massa. Secara bersamaan soket, basis Tr2, arus colektor Tr2, emitor Tr2, resistor 22 KΩ, basis Tr1, arus mengalir terminal 1 relay, kumparan, terminal 2 relay, colektor Tr1, emitor Tr1, massa, relay bekerja terminal 3 relay yang tadinya berhubungan dengan terminal 5 relay sekarang menjadi terminal 3 relay berhubungan dengan terminal 4 relay.
19Kondisi ini sepeda motor bias dioperasionalkan secara normal artinya jika mesin dihidupkan maka mesin akan bias hidup seperti biasanya dan untuk aktivitas seperti biasanya. Jika soket dilepas/ditarik maka ±30 detik berikutnya mesin akan mati dengan sendirinya, karena relay tidak bekerja. Ini bisa kita pakai pengaman terhadap sepeda motor dari tindak perampasan, soket tarik ±30 detik berikutnya mesin akan mati dengan sendirinya.
20Saat soket dilepas/ditarik maka suplai arus yang ke basis supaya colektor bisa menerus kan arusnya ke emitor ditentukan oleh kapasitor, lama waktu tergantung dari kapasitansi dari kapasitor semakin besar kapasitansi maka semakin lama waktunya.
Kenapa mesin bisa mati karena pembangkit pulsa berhubungan dengan massa/ground melalui terminal 5 relay yang menempel dengan terminal 3 relay yang selanjutnya terminal 3 relay berhubungan massa/ground.

- Dengan memahami fungsi dan cara kerja komponen-komponen elektronika kita bisa berkreasi dengan menggabungkan pada sistem kelistrikan sepeda motor.
- Selama soket dicabut atau tidak dipasang maka mesin sepeda motor tidak akan bisa dihidupkan
- Ini hanya sekedar alternatip pencegahan perampasan sepeda motor tentunya kesempatan adalah salah satu terjadinya tindak pencurian.
 Saran ane gan
- Kerahasiaan rangkaian pengaman ini merupakan jaminan kemanan
- Pengaman ini bisa dikembangkan lebih lanjut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tolong komentar yang bermanfaat dan membangun...trimz