Senin, 05 Maret 2012
18 Waktu Mustajab untuk Berdo'a (dilengkapi hadits sahih)
Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :"Artinya : Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah daripada doa". [Sunan At-Timidzi, bab Do'a 12/263, Sunan Ibnu Majah, bab Do'a 2/341 No. 3874. Musnad Ahmad 2/362]
Allah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut. Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda. Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan keselamatan. Adapun waktu-waktu mustajabah tersebut antara lain.
1. Sepertiga malam terakhir
وقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ينزل ربنا كل ليلة إلى سماء الدنيا، حين يبقى الثلث الأخير من الليل؛ فيقول: من يدعوني فأستجيب له؟ من يسألني فأعطيه؟ من يستغفرني فأغفر له؟”
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia saat tersisa sepertiga malam yang terakhir. Lalu Ia berfirman : ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan, siapa saja yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan. Siapa saja yang meminta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni”.[1]
2. Saat sujud
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “نُهيت أن أقرأ القرآن راكعاً، أو ساجداً؛ فأما الركوع فعظموا فيه الرب، وأما السجود فاجتهدوا فيه بالدعاء؛ فإنه قمن أن يستجاب لكم”
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Aku dilarang untuk membaca Al-Qur’an ketika rukuk atau sujud. Adapun ketika rukuk, agungkanlah Allah oleh kalian di dalamnya; dan ketika sujud, bersungguh-sungguhlah kalian di dalamnya untuk berdoa karena (pada waktu itu) layak bagi (doa) kalian untuk dikabulkan”.[2]
Allah ta’ala berfirman :
وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”.[3]
وقال صلى الله عليه وسلم : “أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد؛ فأكثروا الدعاء”
Dan telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Waktu yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah saat ia sujud. Oleh karena itu, perbanyaklah doa”.[4]
3. Satu saat di hari Jum’at
وقال صلى الله عليه وسلم : “في يوم الجمعة ساعة لا يوافقها مسلم وهو قائم يصلي، يسأل الله خيراً إلا أعطاه”، وقال بيده، قلنا يقللها يزهدها
Telah bersabda beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Pada hari Jum’at terdapat satu saat yang tidak ada seorang muslim pun yang bertepatan berdiri melakukan shalat dan memohon kepada Allah kebaikan, kecuali Allah akan memberikannya”. Beliau berisyarat dengan tangannya. Kami (perawi) mengartikan bahwa beliau mengisyaratkan sebentarnya waktu itu.[6]
4. Di akhir shalat-shalat yang diwajibkan
عن أبي أمامة قال : قيل : يا رسول الله أي الدعاء أسمع؟ قال جوف الليل الآخر، ودبر الصلوات المكتوبات.
Dari Abu Umaamah radliyallaahu ‘anhu : Dikatakan : “Wahai Rasulullah, kapankah waktu yang paling baik saat doa dikabulkan ?”. Beliau bersabda : “Akhir waktu malam dan akhir shalat-shalat yang diwajibkan”.[8]
5. Antara adzan dan iqamat
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “لا يرد الدعاء بين الأذان والإقامة”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah ditolak doa yang diucapkan antara adzan dan iqamat”.[9]
6. Saat adzan dikumandangkan
وقال صلى الله عليه وسلم : “ثنتان لا تُردان أو قلَّ ما تردان: الدعاء عند النداء….”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “Doa saat adzan……”.[10]
7. Saat bertemu musuh (di medan perang/jihad fii sabiilillah).
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ثنتان لا تردان أو قَلَّ ما تردان : “…، وعند البأس حين يُلْحَمُ بعضه بعضاً”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak atau jarang ditolak : “…..dan ketika perang saat dua pihak saling menyerang”.[11]
8. Lailatul-Qadr
Malam tersebut merupakan waktu untuk meraih aneka macam kebaikan, dikabulkannya doa, dilipatgandakannya (pahala) amal, digugurkannya beban (doa) yang berat. Amal yang dilakukan pada waktu itu lebih baik daripada seribu bulan amal semisal yang dilakukan di waktu selainnya. Allah ta’ala berfirman :
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan”.[12]
yaitu : (lebih baik daripada malam) yang tidak ada padanya Lailatul-Qadr. Dikatakan, Lailatul-Qadr jatuh pada malam ke-27 Ramadlan. Ibnu ‘Abbas, habrul-ummah dan turjumanul-Qur’an, memilih pendapat ini. Pendapat ini berdalil karena surat ini terdiri dari 30 kata, dan kata yang ke-27 adalah ayat :
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”.
Namun yang lebih nampak dan lebih kuat, malam Lailatul-Qadr tidak tertentu waktunya. Wallaahu a’lam.
9. Saat safar
قال النبي صلى الله عليه وسلم : “ثلاث دعوات لا شك فيهن دعوة المسافر والمظلوم ودعوة الوالد على ولده”.
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga doa yang tidak diragukan lagi padanya (untuk dikabulkan) : doa seorang musafir, doa orang yang teraniaya/terdhalimi, dan doa orang tua kepada anaknya”.[13]
10. Saat berpuasa
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “ثلاث دعوات لا ترد : دعوة الوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada tiga macam doa yang tidak akan ditolak : doa orang tua (kepada anaknya), doa orang yang berpuasa, dan doa seorang musafir”.[14]
11. Saat bulan Ramadlan
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “إن لله عتقاء في كل يوم وليلة لكل عبد منهم دعوة مستجابة”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya setiap hari Allah membebaskan (beberapa hamba-Nya yang muslim dari api neraka) dari api neraka. Setiap muslim yang berdoa (di waktu tersebut) pasti akan dikabulkan”.[15]
12. Doa yang dipanjatkan untuk seseorang ketika orang tersebut tidak ada di hadapannya
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : “دعوة المرء المسلم لأخيه بظهر الغيب مستجابة؛ عند رأسه ملك موكل كلما دعا لأخيه بخير، قال الملك الموكل به: آمين ولك بمثل”.
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang tidak ada di hadapannya adalah mustajab. Di kepalanya terdapat malaikat yang ditugaskan menjaganya. Setiap kali ia berdoa kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang menjaganya tersebut berkata : ‘amiin, dan bagimu hal yang semisal”.[16]
13. Saat minum air zamzam
Air zamzam merupakan air yang sangat diberkahi. Jika ia diminum sambil berdoa, maka insya Allah akan dikabulkan sesuai dengan keinginannya. Diriwayatkan oleh Jaabir bin ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
زَمْزَمُ لِمَا شُرِبَ لَهُ
“Air zamzam itu menurut apa yang diinginkan peminumnya”.[17]
14. Saat wuquf di ‘Arafah
قال النبي صلى الله عليه وسلم : خير الدعاء دعاء يوم عرفة
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Sebaik-baik doa adalah doa (yang dipanjatkan) pada hari ‘Arafah”.[18]
15. Saat diguyur hujan
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء و تحت المطر
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Ada dua hal yang tidak akan ditolak : doa saat adzan berkumandang dan saat diguyur hujan”.[19]
16. Terbangun dari tidur yang sebelumnya dalam keadaan suci (berwudlu).
قال النبي صلى الله عليه وسلم : ما من مسلم يبيت على ذكر طاهرا فيتعار من الليل فيسأل الله خيرا من الدنيا والآخرة إلا أعطاه إياه
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam : “Tidaklah seorang muslim yang tidur dalam keadaan berdzikir lagi suci, lalu ia terbangun di malam hari dan memohon (berdoa) kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat, niscaya Allah akan memberikannya”.[20]
17. Saat mendengar ayam jantan berkokok
قال النبي صلى الله عليه وسلم : “إذا سمعتم صياح الديكة من الليل فاسألوا الله من فضله فإنها رأت ملكا وإذا سمعتم نهيق الحمار من الليل فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا”.
Telah bersabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Apabila kalian mendengar ayam jantan berkokok di waktu malam, maka mintalah anugrah kepada Allah, karena sesungguhnya ia melihat malaikat. Namun apabila engkau mendengar keledai meringkik di waktu malam, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaithan, karena sesungguhnya ia telah melihat syaithan”.[21]
18. Saat memejamkan mata orang yang meninggal
عن أم سلمة. قالت : دخل رسول الله صلى الله عليه وسلم على أبي سلمة وقد شق بصره. فأغمضه. ثم قال “إن الروح إذا قبض تبعه البصر”. فضج ناس من أهله. فقال “لاتدعوا على أنفسكم إلا بخير. فإن الملائكة يؤمنون على ما يقولون….”.
Dari Ummu Salamah ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam masuk menemui Abu Salamah (yang telah meninggal) dimana matanya masih dalam keadaan terbuka. Lalu beliau memejamkannya, dan bersabda : “Sesungguhnya ruh itu jika dicabut akan diikuti oleh mata”. Kemudian sejumlah orang dari anggota keluarganya ribut. Beliau pun lantas bersabda : “Janganlah kalian mendoakan diri kalian kecuali kebaikan. Karena sesungguhnya malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan…”.[22]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong komentar yang bermanfaat dan membangun...trimz